Jumat, 21 Desember 2012

Sejarah perayan tahun baru berbagai Bangsa^^^



UMAT ISLAM
Tidak seperti Bangsa dan Umat terdahulu, islam tidak merayakan Tahun Baru. Rasulullah Muhammad SAW bahkan melarang umatnya meniru budaya bangsa dan umatnya sebelum Islamseperti Umat Yahudi, Bangsa Romawi,Bangsa Persia,dan BAngsa Nasarani yang merayakan Tahun baru mereka.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Siapa saja yang menyerupai suatu kaum/bangsa maka mereka termasuk salah satu kaum dari mereka.(HR.Abu Daud,Ahmad dan Tirmidzi).
Dan khusus tentang hari raya, rasulullah membatasi hari raya umat Islam hanya pada Idul Adha dan Idul Fitri, selain itu tidak.
Ketika rasulullah SAW masih hidup (570-633M) Umat Islam menggunakan penanggalan system penanggalan arab pra-Islam. System kalender ini berbasis campuran antara bulan(qomariah) dan matahari(syamsiah).
Setelah khalifah islam berhasil menakhlukkan kekaisaran Persia untuk selamanya dan membebaskan wilayah Syam dari kekaisaran Romawi Timur,pada tahun 17H atau 638M dimasa pemerintahan Amirul Mu’minin’ Umar bin Khatab diresmikanlah Kalender Hijriah. Dinamakan Kalender Hijriah karena Umar menetapkan awal patokan penanggalan Islam ini adalah tahun Hijriahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622M.
Penentuan awal bulan(new moon) ditandai dengan munculnya penampakan Bulan Sabit,pertama kali(Hilal) setelah bulan baru(Konjungsi).
Ketika melakukan perjalanan ke Syam, Amirul Mu’minim Umar bin Khattab sempat membandingkan kalender Hijriah dengan kalender Persia dan Romawi. Umar berkesimpul bahwa Kalender Hijriah yang Lebih Baik.
Walaupun kalender Hijriah telah dipai resmi di masa pemerintahan Amirul Mu’minim Umar bin Khattab, namun para sahabat pada masa itu tidak berpikir untuk merayakan satu Muharram(awal tahun Hijriah) sebagai perayaan Tahun Baru Islam. Bahkan dimasa Negara Buhaiwiyah, Negara Syiah yang memisahkan diri dari daulah Islamiah Abbasiyah, Negara si’ah pun tidak pernah berpikir untuk tidak menambah nambah perayaan yang tidak diteladani Raulullah SAW.
Karena kemuliaan islam bukanlah dengan membuat perayaan Tahun Baru Hijriah tetapiu dengan mengikuti sunnah Nabi, berpegang teguh pada ajaran-ajarannya,dan menjadikan dasar hukum dan petunjuk untuk menjalani kehidupan. Tetapi sayangnya, pada abad ke 4H kaum Syiah kelompok al-‘Ubadiyun dari sekte ismalliah yang lebih dikenal kaum Fathmiyun membuat hari raya tahun baru hijriah. Kelompok ini membuat kelompok di Mesir. Yang terpisah dari Khifalah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Mereka ingin meniru apa yang ada pada umat Nasrani yang merayakan Tahun Baru mereka. Maka Rasulullah SAW dan bersabda:
Akan datang suatu masa dimana kalian akan mengikuti suatu kaum sebelum kalian.  Sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta . Sampai ketika mereka masuk ke  lubang biawak pun kalian akan ikut memasukinya. Para sahabat bertanya “Apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani. Rasulullah menjawab ” kalau bukan mereka siapa lagi?’
Sejak saat itu  Tahun Baru HIjriah dalam kalender Hijriah dirayakan setiap tanggal 1 Muharram. Adapun pemerintah yang berkuasa  di Indonesia lebih parah lagi, ikut merayakan Tahun Baru Masehi tanggal 1 januari karena mengadopsi kalender Greogorian. Dan ternyata tidak hanya perayaan Tahun Baru yang ditiru dari bangsa dan selain Islam, tetapi juga dalam keyakinan, perilaku,budaya,sistem hukum,dan pemerintahannya meniru umat selain Islam.




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar