Tiupan
angin berhembus lembut di pagi ini. Sesekali tiupan angin lembut membelai
manja rambutnya. Hatiku sangat bahagia pagi ini. Sudah lama aku menunggu
dirinya, semenjak berpisah dengan Tiyan gadis manis dan lembut itu.
Sambil mengendarai mobil X-Trailku aku melamun.
Saat
SMP dulu, aku dan Tiyan sempat merajut kasih. Lalu setelah aku dan tiyan lulus
SMP, hubungan kami terputus begitu saja. Kini dimasa kuliah, tiyan yang dulu
teman SMP ku memilih Universitas yang sama denganku dan memilih fakultas
yang sama denganku yaitu FIS (Fakultas Ilmu Sosial).
Pertemuan
pertama kami di kampus yang sama membuat hatiku bergetar .Hatiku kembali
merasakan cinta yang pernah singgah namun terbang entah kemana. Kini cinta itu
bersemi kembali dan aku akan bersaha untuk mendapatkannya kembali.
Tersadar
dari lamunanku, aku mencaci maki diri sendiri karena sempat sempatnya melamun
saat mengendarai mobil. Untung saja tidak terjadi hal hal yang tidak aku
inginkan, seperti menabrak motor, mobil bus, atau polisi yang sedang bertugas.
Tujuan ku pagi ini adalah rumah tiyan gadis manis yang baik hati. Aku akan
menjemputnya pagi ini untuk pergi kekampus bersama. Rumah ku dengan rumah tiyan
tak begitu jauh.
Akhirnya
akusampai juga di rumah Tiyan. Rumahnya terletak didaerah Sudirman. Rumah itu
terletak didalam gang. Ku parker sepeda motor ku didepan rumahnya.
Rumahnya sederhana namun sejuk karena halamannya dipenuhi pepohonan yang
membuatku betah berada dirumahnya. Pagar rumahnya terbuat dari besi yang kira
kira tinggi pagar itu 1m yang berdiri mengelilingi rumah yang bertingkat itu
yang temboknya dicat pencampuran warna kuning dan hijau yang membuat indah.
Aku
mengucap salam dan tak lama tiyan keluar. Dia terlihat anggun menggenakan
pakaian yang terlihat baru . dia mengenakan pakaian pink yang bertuliskan I
will always love forefer. Dengan bawahan celana jins biru tua. Sepatu berwarna
biru pink yang terlihat baru juga. Mungkin karena sudah dipersiapkan untuk
kuliah awal.
Kami
berdua pergi menuju kampus. Di kampus kami kuliah diruang berbeda dan berpisah
untuk sementara. Kebetulan aku dan dia selesai kuliah pada jam yang sama,
walaupun beda 30 menit dari aku. Setelah itu aku dan tiyan janjian untuk makan
siang bersama dikantin. Setelah selesai makan siang aku pulang. Aku mengantar
Tiyan pulang kerumahnya.
>>….<<<<
Setelah
selesai aku menagntar Tiyan pulang aku segera pulang kerumah. Sesampai dirumah
aku menuju kamarku melemparkan tas dimeja belajarku. Setelah itu aku merebahkan
tubuhku di kasur dan tak lama aku tertidur.
Pada
saat aku tertidur, suara handphone ku berbunyi. Aku langsung bangun mendengar
handphone ku berbunyi. Kulihat di layar handphoneku. Rupanya telepon dari Tiyan
yang segera ku angkat setelah aku mengetahui itu.
Riyan
memintaku untuk menemaninya ke sebuah took buku menemaninya. Aku menyanggupinya
karena tak mungkin bagiku untuk menolak permintaannya. Aku pun bangun dari
tempat tidur untuk cuci muka,buang air dan merapikan diri. Saat aku sudah rapi
terdengar suara adzan berkumandang waktunya magrib. Aku pun memutuskan untuk
sholat magrib lalu ke rumah tiyan.
………
Tiba
ku dirumah tiyan. Tiyan pun langsung keluar setelah mendengar salam
dariku. Ternyata Tiyan sudah lama menungguku. Ketika kami hendak peri berangkat
ku pun tak lupa untuk pamitan pada kedua orang tua tiyan. Orangtua Tiyan sudah
lamakenal dengan ku dan untungnya mereka masih mengenalku,
Di
toko buku tiyan membeli buku keperluaannya. Setelah membelinya Tiyan
mengajakku untuk pulang, namun kubilang padanya aku tak mau pulang dulu. Saat
itu perutku lapar sekali karena belum sempat makan. Akhirnya aku dan Tiyan
makan malam dulu sebelum pulang di rumah makan Padang. Dan saat makan malam
dengannya aku bercerita tentang aku saat di SMA dan Tiyan pun begitu. Tak ada
yang berubah dari dirinya setelah sekian lama tak bertemu. Dan inilah saat yang
tepat untuk ku mengungkapkan isi hatiku yang telah lama ku pendam setelah
pertemuan ku dengannya. Perasaan ku tak karuan tetapi saat ku mengungkapkan isi
hatiku. Hatiku terasa amat lega. Dan tak ku sangka kalau Tiyan pun merasakan
perasaan yang sama dengan ku. Malam ini terasa begitu indah. Tetapi sayang
karena hari sudah malam, dan ku takut untuk mengajaknya pulang malam malam.
Setelah selesai makan kami pun pulang.sebeluim pulang tiyan ingin membeli
souvernir yang samaan dengan aku. Dan dia memilih gelang tangan yang
bertuliskan ZATI yang artinya Zaky dan Tiyan. Sesudah membeli souvernir yang
samaan. Aku mengantar tiyan kembali ke rumahnya. Dengan perasaan kami
berdua yang gembira.
Kami
sampai pukul 21.00. Setelah itu kami duduk-duduk di bangku teras. Saat pukul
21.30 aku pamit pulang pada Tiyan. Seperti biasa, sebelum pulang aku pamitan
dengan orang tua Tiyan.
Diperjalanan
pulang aku sadar bahwa waktu mempunai rencana yang kita takkan tahu apa yang
akan terjadi. Waktu telah menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi munngkin.
Begitu pun dengan keajaiban cinta yang tak pernah kita tahu apa yang akan
terjadi senjutnya.
He
Tidak ada komentar:
Posting Komentar